Secara resmi, semester
2 udah berakhir hari ini, bertepatan sama keluarnya hasil nilai selama satu
semester ini. Rasanya lega banget, hampir aja stress selama seminggu karena
mikirin apakah nilaiku ini naik melesat atau naik sekitar beberapa nol koma
saja.
Setelah melihat hasilnya kemarin pagi, tepat setelah saya bangun tidur,
langsung saya cek website, login nomor mahasiswa saya dan….. BOOM! Yang saya
lihat pertamanya adalah IP (Indeks Prestasi). Saya merasa sangat senang sekali
dan nggak lupa untuk berterimakasih sama Tuhan yang udah membuat ini semua.
Karena anugerahNya, saya bisa dapat hasil yang luar biasa ini. Bagi saya, hasil
nilai saya di semester ini memang meningkat pesat, saya rasa begitu. Meskipun
belum sesempurna seharusnya, tetapi saya bersyukur dan senang bisa melampaui
target. Banyak yang bertanya, “memang berapa nilainya?” – well saya nggak akan
memberikan angka pastinya, karena IP (indeks prestasi) jadi sesuatu yang
privat, jadi nggak perlu banyak orang tahu. Hanya beberapa orang terdekat saya
saja, misal kawan belajar kelompok doang.
Dari IP saya itu, saya
mencermati ada 1 mata kuliah yang hasilnya buruk dan mungkin aja saya harus
mengulang. Sudah sewajarnya sih saya dapat nilai segitu, karena dari saya
sendiri memang kurang mendalami bahkan tidak tertarik sama dosen pengampunya.
Ah, memang ini salah saya sih, tidak focus dan mendalami betul. Jadi, kalau ada
teman yang mengajak untuk protes nilai, yang jelas saya tidak akan ikutan, lah
wong memang salah saya kok, makanya dapat nilai segitu. Bagi saya, saya tidak
perlu tahu berapa IP semua teman sekelas saya, karena menurut saya memang sudah
seharusnya itu jadi konsumsi pribadi, seperti yang saya bilang di atas tadi.
Saya menghargai kemauan teman-teman untuk tidak memberitahu berapa nilai kalian
dan begitu juga sebaliknya, kalian juga harus menghargai pilihan saya untuk
tidak memberitahu nilai saya kepada kalian. Simple, kan? Respect others.
Lupakan soal 1 makul
yang jelek itu, sekarang saya lanjut lagi yaa nulisnya. Dengan pencapaian saya
yang sudah melebihi target itu, saya justru semakin bersemangat untuk tetap focus
dan juga tetap mengutamakan prioritas. Saya berkomitmen dengan diri saya
sendiri untuk mengandalkan Tuhan di setiap langkah saya, di setiap pilihan yang
akan saya tentukan. Dan juga, dukungan orang tua yang selalu ada bagi saya.
Puji Tuhan, orang tua saya sangat mendukung apa yang jadi pilihan saya ini.
Beliau juga sangat senang ketika saya bisa membuktikan kalau saya bisa melampaui
target saya ini. Meskipun belum sampai sempurna, saya rasa proses yang saya
lalui ini adalah tahapan bagi saya untuk lebih focus dan semangat dalam
menjalani masa kuliah saya. Saya telah melihat apa yang jadi kesalahan saya
saat semester awal, begitu juga di semester 2 ini. Setidaknya saya sedikit semi
sedikit merubah pola hidup perkuliahan saya dan juga pola piker sebagai
mahasiswa, terutama sebagai mahasiswa “mikir”. Kenapa mikir? Karena jurusan
saya ini adalah pertanian, yang dituntut untuk memahami dan menghafal setiap
harinya, belum juga ditambah dengan praktikum seminggu 4 kali, belum juga
mengerjakan tugas dan hal lainnya.
1 tahun berlalu, tepat
di masih daftar universitas mana-mana,
masih urusin berkas, bolak balik ke SMA untuk legalisir, eh ternyata udah
semester 3 saja sekarang. Time files. Dan tentunya, banyak banget kejadian yang
saya alami selama semester 2 ini. Mari flashback sejenak. Baru bulan Maret yang
lalu, adik saya dipanggil Tuhan. Itu merupakan kejadian yang nggak pernah saya
duga dan otomatis itu menjadi pukulan terbesar yang pernah saya rasakan.
Ditinggal orang yang paling dikasihi, apalagi adik perempuan. Dan secara nggak
langsung, berpengaruh juga sama kuliah saya, meskipun beberapa bulan setelahnya
saya bisa kembali “normal”. Tetapi memang betul, kejadian ini membuat saya
patah hati, tidak ada semangat untuk kuliah, karena memang dialah jadi salah
satu moodbooster saya untuk tetap semangat kuliah dan juga berkarya. Masih banyak
sih hal-hal dari bulan Januari sampai Juli ini. Sudah 7 bulan dijalani dan saya
bersyukur atas apa yang telah saya raih. Diberikan kesehatan, diberikan
kemampuan untuk melampaui semester 2 ini, bertemu teman-teman yang memiliki
tujuan sama, bisa menemukan banyak koneksi dengan teman fakultas lain.
Akhir kata, sekarang
ini saya bisa berlibur dengan tenang. Saya lega dan juga tidak henti-hentinya
bersyukur, bisa mendapat hasil yang luar biasa ini, saya bisa menerima dengan
legowo, tidak iri melihat teman saya yang mendapat hasil di atas saya, karena
saya yakin dan saya optimis: akan ada waktunya saya bisa merasakan apa yang
kalian rasakan saat dapat nilai bagus. Karena Tuhan sendiri telah merancang
seperti apa kita nantiya kedepan, tentunya kita sebagai manusia harus tetap
berdoa, berusaha, melakukan yang terbaik dan menjadi berkat bagi orang sekitar.
Selamat pagi dan
selamat (melanjutkan) liburan!
Best regards,