ANW College Story: Keluar Dari Zona Nyamanmu, Non!

Pada dasarnya, akan ada masa dimana lagi "di atas awan", bahkan bisa aja di titik jenuh, bahkan drop sekalipun. Setiap orang punya kapasitas masing - masing, kapan harus stabil atau gampangnya bisa ada garis lurus dan juga bisa terjatuh sekalipun. Mamaku selalu ngingetin, "jangan ngerasa puas, lakukan dengan tekun, pasti ada jalan.", kadang memang ada benarnya yang dikatakan oleh seorang Ibu, terutama.

Sebagai awal, aku memulai blog series "ANW College Story" ini beda dari sebelum - sebelumnya, kali ini akan lebih greget, based on real story, baru terjadi bulan Januari yang lalu. Dan aku bener - bener ngerasa kalo, ini memang saatnya stop berangan - angan yang nggak penting. Saat ini aku berstatus mahasiswi jurusan Agroteknologi, which is berkaitan sama Pertanian, aku masih semester 2 saat ini. Semester 1 telah aku lalui, bertemu dengan teman - teman baru, menjumpai segala jenis situasi yang dimana jauh banget dari ekspektasi. Dan tantangan bermula dari semester 1 ini.

Boleh dibilang, awal kuliahku agak kacau. Yang udah aku rencanain sebelum masuk kuliah perdana, ditengah jalan harus keteteran juga. Di semester awal, aku belum sepenuhnya punya passion untuk bener-bener "kuliah", faktanya hanya dateng kuliah tepat waktu, ngga pernah tipsen, tugas selalu ngerjain, ngga ada catetan buruk dari dosen sejauh ini. Tapi, pas aku liat nilaiku di selembar kertas, mendadak keringet dingin, rasanya mau nangis di tempat. Nilaiku ngga mencapai target yang udah aku bikin beberapa bulan yang lalu.

Memang, kacau banget deh.

Singkat cerita, aku nyesel juga sih kenapa nggak sedari awal aku bener - bener niat. Aku bener - bener niat di awal perkuliahan, semakin ke sini, udah mulai kumat deh. Males, nggak mau review, nggak pernah belajar, yah pokoknya begitu deh. Problem mahasiswa intinya ya males. Males bisa ngaruh ke setiap hal. Dan aku sangat nyesel banget.

Pengalaman yang aku alamin di semester satu memang nano-nano rasanya, kita nggak akan pernah tahu apa yang bakal terjadi esok hari, apa yang diharapkan, nggak sejalan sama realitanya. Begitupun aku, yang awalnya ingin serius kuliah, pada perjalanannya banyak banget kejadian di luar perkiraan, aku mulai lupa sama komitmen awalku, aku jadi nggak konsisten, seakan-akan keinginan duniawi narik aku, dan aku bener-bener jauh dari 'jangkauan' yang semestinya.

Dan sekarang, semenjak aku terima hasil nilaiku, aku sadar. Aku harus membenahi cara belajarku, aku harus punya pandangan jauh ke depan, nggak hanya liat jangka pendek aja, aku juga harus bertindak rasional dan nggak lupa sama komitmen awal; kuliah yang bener, eksplore bakat yang sesuai dengan porsinya, that's the point! Nggak lama setelah itu, orang di sekitar mulai ngedukung aku, terutama dari keluarga. Papa, mama, keluarga besar juga ngasih support biar hasilnya nggak buruk lagi, aku juga merasa bersalah, ngecewain orang tua, apalagi mama. Ya, sebagai anak, aku akui masih suka ngebantah, semaunya sendiri, tapi kini aku belajar untuk taat, dengerin setiap nasihat mama, aku yakin perlahan kalo aku ngerubah perspektifku terhadap dunia sekitarku, aku akan menemukan setiap jawaban yang selalu dikemas dalam teka-teki kehidupan.

Hingga tulisan ini di publish, aku berusaha untuk selalu bersyukur atas kejadian beberapa waktu lalu, yang aku alami. Mendapat hasil terburuk sepanjang aku awal kuliah. Memang, terus meratapi hal yang udah berlalu itu nggak baik. Apalagi, kalo dibayangkan persaingan pada zaman sekarang semakin ketat, yang pintar akan kalah sama yang bejo (beruntung). Aku berusaha untuk stop ngiri sama orang, berburuk sangka sama orang, yah pokoknya segala perbuatan jelek yang selama ini jadi kebiasaan, mau aku hilangin perlahan, tapi pasti. Aku juga berusaha untuk selalu belajar, belajar, dan belajar. Keluar dari zona nyaman, kebiasaan yang monotone terus-menerus.

Semua orang pasti punya cara tersendiri untuk keluar dari zona buruknya, berbagai alternatif cara dilakuin biar mencapai suatu kesuksesan. Dan aku, sedang dalam perjalanan untuk meraihnya. Doakan aku, dukung aku, agar aku menjadi seseorang yang kuat, yang tegar dan nggak patah semangat setiap menghadapi kejadian yang terus-menerus ada di hidupku.
Share:

0 comments:

Post a Comment