Before 20 - Maybe I'm Overthinking

Situasi yang sedang gue hadepin sekarang bisa dikatakan cukup rumit. Banyak hal yang terlalu mengiang di kepala gue dan alhasil, gue nggak tau harus nyelesein bagian yang mana. Kuliah, keluarga, pelayanan gereja dan masa depan gue.


Hal mendasar yang gue pikirin sekarang adalah, gue nggak mau lagi pake uang yang bukan milik gue. To be honest, nominal yang nekat gue pake ini cukup gede. Dan sampe tulisan ini dibuat, gue masih bingung gimana caranya ngembaliin itu duit. Emang gitu ya manusia, kalo udah kepepet, apapun yang salah bisa jadi bener. Giliran ngebalikinnya, pusing sendiri. This is my fault -- for the first time I was did that thing.

Back to topic,
di kehidupan kuliah, gue sedang ngadepin yang namanya stagnan. Fase dimana elo nggak bergerak kemanapun, cuma di titik itu doang. Kedua, gue ada di fase pikiran gue ini banyak perencanaan segala macem, tapi pada faktanya, gue ngga melakukan apapun. No act, no reaction at all. Sebuah kenyataan yang ngga balance sama sekali. Contoh: semalem gue nulis task to do buat hari ini, dengan tujuan biar liburan produktif dong ya -- eh sampe malem ini cuma 1 pekerjaan yang dilakuin dan berakhir lah dengan menulis tulisan ini. Gue berniat nulis disini karena media curhat gue cuma disini, dimana gue bisa lebih ekspressif dan sejujur mungkin atas apa yang gue alamin.

Hal semacam ini yang menghalangi gue untuk menyelesaikan apa yang ada di depan gue. Coba kalo gue ngga begini, pasti udah kelar tugas A.
Coba kalo gue ngga begitu, pasti yang B juga bakal kelar.
dan seterusnya.

Penyesalan emang dateng terakhir, pembaca.

How I describe my life for now: Stagnan. Mager. Tidak produktif.

Kenapa mager?

Gue menganggap segala sesuatunya bisa gue selesaikan kalo mood gue bagus. Mau mepet, atau lebih cepet dari sebelum deadline, intinya mood gue harus stabil. No distractions, no excuses. Jadi, hal yang bikin gue mager adalah kalo ada suatu hal yang bikin gue jadi bete, entah dari temen, orang tua, urusan kampus, bisa hancur mood gue untuk tetep produktif. Kalo mager, gue cuma main gadget, browse internet, main gitar dan tidur. Semua kegiatan itu gue lakuin di kamar, keluar kamar paling kalo makan sama mandi doang. Itupun kalo inget.  Di hari libur sekalipun -- hari ini. Ruang gerak gue juga di kamar aja, ngeliatin adik gue bikin presentasi, gue main gitar, main gadget. Udah gitu terus yang gue lakuin hampir seharian, padahal task to do gue udah menanti di depan mata dan gue jelas - jelas baca setiap pandangan gue menuju ke white board itu. Bener-bener ngga produktif dan gue nyesel karena udah kaya begini seharian.

Next. Kenapa tidak produktif?

karena stagnan dan dan mager. Alasannya udah gue jawab di atas dan 3 kata ini mewakili gue di libur tanggal merah ini. 

Gue pun merenung, sambil pegang gitar dan nyanyi beberapa lagu rohani. Gue menyadari apa yang gue lakukan sepanjang hari ini akan berdampak untuk hari kedepan. Kalo gue begini terus, ya stagnan, ya mager terus, hidup gue di perkuliahan juga ngga akan ada peningkatan, tetep nilai segitu, tetep attitude yang begitu doang. Kurang dari 2 bulan, gue akan mengakhiri usia 19 tahun ini. 19 tahun yang banyak kerikil tajam, goncangan sana-sini, dosa-dosa lama, masa lalu yang kadang bikin gue takut dan pesimis untuk maju ke depan. Umur 18 dan 19 adalah perjalanan hidup yang sulit dan keras. Gue dihadapkan dengan amarah, kecaman, tangisan, perjuangan, kejujujuran, keterbukaan dan segalam hal pahit dalam hidup gue. Gue nilep uang, gue bohong, gue gengsi tinggi demi dapet perhatian, semua hal yang gue lakuin di usia 19 ini membuat gue berpikir,

Apakah gue bisa dapet hidup baik kalo begini terus?Stagnan. Males-malesan. Bergumul sama dosa lama. Ngga bisa berdamai dengan masa lalu, ngga bisa berdamai dengan gue sendiri.

Kelemahan gue adalah, gue ngga bisa terbuka dengan orang lain -- even itu orang tua gue sekalipun. Gue cenderung menutupi dan gamau jujur sama keadaan aslinya. 
Tulisan ini adalah my confession. Ngga dibuat-buat. 

Dan gue bener-bener belajar menghargai uang, ngga boros-boros lagi, perencanaan keuangan dari usia segini gue pelajarin. 19 tahun hidup di dunia ini bener-bener kasih pencerahan besar dalam hidup gue. Gue bertemu dengan orang-orang luar biasa, gue belajar tentang keikhlasan, ketegaran, menjadi pemimpin yang tegas dan mengayomi buat sekitar.

Apa yang gue inginkan sekarang?
I just want someone who can listen to my problems, even when I'm happy or not. 
Someone who can complete me, my lowest point.
Someone who can lead me to better way.
Someone who afraid of God.
Someone who can love me just the way I am.

Lord, make me as a toughest person. I believe that Your plans are better for my future, even it's worst or not. I surrender into You. Protect me from the accident, lead me to the good way and forgive me all of my sins. Amen.
Share: